Minggu, 22 November 2015

BEGAL MASIH MERESAHKAN WARGA PALU



BEGAL MASIH MERESAHKAN WARGA PALU
Palu(17/11)-Kepolisian mewaspadai begal atau tindakan perampasan dan penjambretan disertai kekerasan di wilayah Sulawesi Tengah menyusul laporan tindak kriminal itu di daerah ini.

Di Palu sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah dilaporkan telah terjadi kejahatan begal dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Korban kejahatan itu pada umumnya wanita dan anak sekolah yang sedang mengendarai sepeda motor di jalan yang sepi.
Korban penjambretan itu mengaku diancam dengan senjata tajam kemudian barang bawaannya dirampas oleh pelaku yang berboncengan naik sepeda motor. Barang yang dirampas tersebut antara lain dompet, telepon genggam, laptop, serta barang berharga lainnya. Namun selama ini tidak ada pembegalan yang merampas sepeda motor.
Polisi juga telah mengungkap satu kasus pembegalan dengan menangkap pelakunya. Warga berharap polisi bisa meningkatkan patroli untuk menjaga keamanan warga dari ancaman pembegalan.
Untuk menghindari ancaman jambret atau begal, Hari mengimbau kepada warga untuk memilih jalur yang ramai saat pulang ke rumah. Selain itu, hindari bepergian di malam hari jika tidak ada kepentingan mendesak.
Saat ini polisi telah menangkap lebih 300 preman di sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah selama Operasi Cempaka yang berlangsung pada 19 Januari hingga 17 November 2015. Preman yang dianggap meresahkan itu ditangkap saat razia di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong. Warga yang ditangkap tersebut kemudian didata dan dibina agar tidak melakukan perbuatan yang meresahkan masyarakat.

1 komentar:

  1. mudah mudahan para pelaku begal segera tertangkap dan kota palu kembali aman dari begal
    maradaqku.simplesite.com

    BalasHapus