BEGAL MASIH MERESAHKAN WARGA PALU
Palu(17/11)-Kepolisian
mewaspadai begal atau tindakan perampasan dan penjambretan disertai kekerasan
di wilayah Sulawesi Tengah menyusul laporan tindak kriminal itu di daerah ini.
Di
Palu sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah dilaporkan telah terjadi
kejahatan begal dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Korban kejahatan itu
pada umumnya wanita dan anak sekolah yang sedang mengendarai sepeda motor di
jalan yang sepi.
Korban
penjambretan itu mengaku diancam dengan senjata tajam kemudian barang bawaannya
dirampas oleh pelaku yang berboncengan naik sepeda motor. Barang yang dirampas
tersebut antara lain dompet, telepon genggam, laptop, serta barang berharga
lainnya. Namun selama ini tidak ada pembegalan yang merampas sepeda motor.
Polisi
juga telah mengungkap satu kasus pembegalan dengan menangkap pelakunya. Warga
berharap polisi bisa meningkatkan patroli untuk menjaga keamanan warga dari
ancaman pembegalan.
Untuk
menghindari ancaman jambret atau begal, Hari mengimbau kepada warga untuk
memilih jalur yang ramai saat pulang ke rumah. Selain itu, hindari bepergian di
malam hari jika tidak ada kepentingan mendesak.
Saat
ini polisi telah menangkap lebih 300 preman di sejumlah daerah di Provinsi
Sulawesi Tengah selama Operasi Cempaka yang berlangsung pada 19 Januari hingga
17 November 2015. Preman yang dianggap meresahkan itu ditangkap saat razia di
Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong. Warga yang ditangkap
tersebut kemudian didata dan dibina agar tidak melakukan perbuatan yang
meresahkan masyarakat.
mudah mudahan para pelaku begal segera tertangkap dan kota palu kembali aman dari begal
BalasHapusmaradaqku.simplesite.com