Minggu, 22 November 2015

LISTRIK DI KOTA PALU KEMBALI PADAM



LISTRIK DI KOTA PALU KEMBALI PADAM

 


Palu (17/11) - Di Sulawesi Tengah, Kementerian Perindustrian tengah fokus mendorong pengembangan industri sektor perikanan kelautan dan industri pengolahan cokelat dengan memberikan bantuan peralatan seperti mesin pembuatan es batu dan mesin pembuatan cokelat setengah jadi. Seluruh bantuan itu tentu tak bisa berfungsi maksimal bila tidak ada jaminan ketersediaan listrik.
Kebutuhan mendesak terhadap listrik diungkapkan Cora seorang nelayan yang di Pelabuhan Ikan Donggala Sulawesi Tengah. Pasalnya, selama ini ia merasakan sendiri bagaimana ketersediaan listrik di Provinsi ini sangat terbatas. "Kalau ada orang yang tanya di Sulawesi ini lampu padam berapa kalu seminggu? Setiap hari padam. Bukan 1-2 jam lagi, padamnya bisa sehari semalam," tutur Cora.
Dengan kondisi ini, menurutnya sangat sulit untuk mengembangkan usaha terutama pembuatan balok es yang sangat dibutuhkan nelayan sepertinya untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan selama melaut.
"Kalau ada perusahaan bangun usaha di Sulawesi ini mungkin nggak lama usianya sudah tutup. Karena listrik nggak ada. Bikin es batu, bikin lemari pendingin kan butuh listrik toh. Tapi listriknya nggak ada," sambung Cora.
Untuk itu, ia mengharapkan permasalahan listrik ini bisa mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.
Bukan hanya Cora yang merasakan dampak akibat pemadam listrik yang begitu lama. Para mahasiswa juga merasaka dampakya. Salah satunya Farida seorang mahasiswi Universitas Tadulako. “Akibat listrik padam air di kos saya juga tidak ngalir karena listrik yang padam begitu lama sehingga DAP di kos saya mati dan air di penampungan juga habis. Selain itu saya susah untuk mengejakan tugas karena laptop lowbath.” Tutur Farida

BEGAL MASIH MERESAHKAN WARGA PALU



BEGAL MASIH MERESAHKAN WARGA PALU
Palu(17/11)-Kepolisian mewaspadai begal atau tindakan perampasan dan penjambretan disertai kekerasan di wilayah Sulawesi Tengah menyusul laporan tindak kriminal itu di daerah ini.

Di Palu sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah dilaporkan telah terjadi kejahatan begal dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Korban kejahatan itu pada umumnya wanita dan anak sekolah yang sedang mengendarai sepeda motor di jalan yang sepi.
Korban penjambretan itu mengaku diancam dengan senjata tajam kemudian barang bawaannya dirampas oleh pelaku yang berboncengan naik sepeda motor. Barang yang dirampas tersebut antara lain dompet, telepon genggam, laptop, serta barang berharga lainnya. Namun selama ini tidak ada pembegalan yang merampas sepeda motor.
Polisi juga telah mengungkap satu kasus pembegalan dengan menangkap pelakunya. Warga berharap polisi bisa meningkatkan patroli untuk menjaga keamanan warga dari ancaman pembegalan.
Untuk menghindari ancaman jambret atau begal, Hari mengimbau kepada warga untuk memilih jalur yang ramai saat pulang ke rumah. Selain itu, hindari bepergian di malam hari jika tidak ada kepentingan mendesak.
Saat ini polisi telah menangkap lebih 300 preman di sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah selama Operasi Cempaka yang berlangsung pada 19 Januari hingga 17 November 2015. Preman yang dianggap meresahkan itu ditangkap saat razia di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong. Warga yang ditangkap tersebut kemudian didata dan dibina agar tidak melakukan perbuatan yang meresahkan masyarakat.

Kerjasama PT.Pertamina (Persero) dan Pemkot Palu

Kerjasama PT.Pertamina (Persero) dan Pemkot Palu

PT Pertamina (Persero) dan Pemkot Palu meneken nota kesepahaman kerjasama pengembangan infrastruktur gas, ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.

Nota kesepahaman ditandatangani Direktur Gas, Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani, Ketua DPRD Palu M Ikbal Andi Magga, dan Wakil Walikota Palu Mulhanan Tobolotutu di Jakarta. Kerjasama ini merupakan permulaan dari rencana pengembangan perekonomian dan industri baru di KEK Palu.
Kata Yenni, KEK Palu memiliki potensi yang luar biasa, dengan lokasi strategis yang dilalui jalur pelayaran Internasional. KEK ini, memiliki infrastruktur penunjang seperti pelabuhan yang berpotensi besar untuk menjadi basis pengembangan aneka industri dari sumber daya pertanian, perkebunan dan pertambangan. Saat ini, KEK Palu masih belum memperoleh pasokan energi yang cukup untuk mengoptimalkan pengembangan kawasan tersebut.
"Pertamina mengapresiasi kerja sama dengan Pemerintah Kota Palu dalam mengembangkan infrastruktur gas ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan di KEK Palu. dengan kerjasama ini, diharapkan berkontribusi bagi pengembangan KEK Palu, menjadi pusat pengembangan aneka industri yang dapat menyerap investasi," terang Yenni.

Melalui kerjasama ini, baik Pertamina maupun Pemkot Palu, menyaiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pemenuhan energi bagi KEK Palu. Pada tahap awal, Pertamina dan Pemkot Palu akan melakukan identifikasi kebutuhan gas, ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan di KEK Palu. [ipe]

STIK IJ Kurang Efektif Dalam Menunjang Pendidikan

STIK IJ Kurang Efektif Dalam Menunjang Pendidikan
Kurangnya fasilitas dan ketidak sesuainnya kurikulum dalam kampus STIK IJ mempengaruhi mahasiswa-mahasiswinya.
            Sebagaimana kita ketahui pendidikan saat ini telah berkembang mengikuti zaman. Hampir semua sekolah dan perguruan tinggi telah mengalami perubahan fasilitas dan kurikulum.
            Namun lain halnya dengan STIK IJ, hingga saat ini belum mengalami perubahan yang seharusnya. Kampus kesehatan yang terletak di daerah Touwa itu masih minim fasilitas dan kurikulum yang belum sesuai dengan yang ada saat ini.
            Menurut Dhion, salah satu mahasiswa kampus tersebut dia sangat prihatin dengan keadaan kampusnya. “Saya sangat menyayangkan kurangnya fasilitas di kampus saya. Di sini belum sesuai dengan kampus-kampus yang lain. Kurangnya fasilitas ini sangat mempengaruhi proses belajar. Selain itu aturan-aturan dalam kampus ini belum terealisasikan. Masih banyak mahasiswa yang melanggar, sebagai contoh kita harus memakai pakaian seragam namun masih ada yang tidak memakai pakaian seragam. Kurikulum dalam kampus ini juga belum sesuai dengan kurikulum yang ada. Selain itu juga dosen yang mengajar seharusnya sudah harus S2 karena mereka mengajar calon S1 namun masih ada dosen yang S1 mengajar calon S1 kan tidak efektif.”

            Melihat dari keadaan ini pihak kampus harus lebih jeli lagi dalam memerhatikan fasilitas dan kurikulum kampus agar bisa mengalami perubahan seperti kampus-kampus yang lain. 

2 Kandidat Pilgub Memiliki Power Masing-Masing

2 Kandidat Pilgub Memiliki Power Masing-Masing
Tidak lama lagi Sul-Teng akan mengadakan Pesta Demokrasi di Desember mendatang. Entah siapa yang akan naik itu tergantung masyarakat.
            Sul-Teng dekat-dekat ini akan mengadakan pemilihan gubernur, tepatnya di bulan Desember mendatang. 2 calon yang telah di kenal namanya yakni Longki dan Cudi memiliki daya tarik masing-masing. Mereka memiliki tim sukses yang sama kuatnya.
            Longki yang masih menjabat saat ini telah memberi banyak perubahan pada Sul-teng khususnya kota Palu. Namun tidak kalahnya dengan Cudi selaku walikota Palu yang sekarang mencalonkan menjadi gubernur juga terbukti membawa banyak perubahan.
            Ditemui di salah satu kampus Kamis (29/10), mahasiswa yang bernama Nardiansyah terang-terangan mengatakan dia lebih memilih Cudi dibandingkan Longki. “saya lebih memihak kepada pak Cudi karena beliau termasuk orang yang baik dan mudah berbaur dengan siapa saja. Selain itu beliau juga sering membantu mahasiswa saat mahasiswa mengadakan acara dan butuh dana. Apa lagi telah terbukti kinerja beliau saat menjabat sebagai walikota.”

            Lain halnya dengan salah satu dosen di Kampus tersebut. ‘Siapa saja berhak memiliki pilihannya. Dibilang kuat mereka sama-sama kuat. Tapi kembali lagi kepada masyarakatnya sendiri siapa yang akan mereka pilih. Saya selaku masyarakat harus bisa lebih jeli lagi melihat agar saya tidak salah pilih nantinya.” Kata Nurhaidar, selaku dosen yang ditemui di tempat yang sama. (IA)

Harapan Baru Masyarakat Palu

Harapan Baru Masyarakat Palu
            Pesta Demokrasi yang akan digelar pada akhir tahun ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Kota Palu.
            Akhir Tahun nanti kota Palu akan mengadakan pesta demokrasi. Ada 4 pasangan yang mencalonkan menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota. 4 kandidat ini memiliki kemampuannya masing-masing.
            Figure-figur tahun ini memiliki karismatik dan daya tarik tersendiri. Apa lagi didukung dengan visi misi mereka yang membuat masyarakat bingung dengan siapa yang harus mereka pilih. Meskipun mereka telah memiliki tim suksesnya masing-masing namun mereka harus tetap dapat membuat masyarakat memihak kepada mereka.
            “Salah satu kandidat yang menjadi sorotan media akhir-akhir ini adalah kandidat nomor 3. Kandidat ini menjanjikan ribuan lapangan kerja kepada masyarakat. Namun itu kembali lagi kepada masyarakat, entah bagaimana akhirnya siapa yang akan mereka pilih itu tergantung masyarakat.” Menurut Nur Komariah seorang mahasiswi yang diwawancarai rabu lalu (28/10).

            Kampanye yang dilaksankan akhir tahun ini semoga dapat membawa harapan baru bagi masyarakat kota Palu. Namun sebelum memilih masyarakat harus bisa melihat lebih jeli sehingga tidak menyesal nantinya. Dan untuk yang dipilih semoga bisa menjalankan semua visi misinya. (IA)

Kabut Asap Palu, Ulah Siapa ?

Kabut Asap Palu, Ulah Siapa ?
Kabut asap Palu yang diduga karena kebakaran hutan tidak dapat dipastikan apakah karena ketidak sengajaan atau karena adanya opnum-opnum yang tidak bertanggung jawab.
            Kebakaran hutan di Riau telah menyebabkan meluasnya asap hingga ke berbagai kota. Salah satunya kota Palu. Asap yang disebkan oleh api yang cepat menjalar karena musim kemarau tidak dapat dipastikan apakah karena ketidak sengajaan atau karena adanya opnum-opnum yang tidak bertanggung jawab.
            Hingga Rabu (28/9), Palu masih saja diselimuti oleh asap yang tidak henti-hentinya. Asap yang diduga karena kebakaran hutan di Riau itu telah merasahkan warga sekitar.
             “Asap ini belum tentu sepenuhnya berasal dari Riau, bisa saja asap yang ada di kota Palu ini disebakan karena kebakaran hutan yang ada di Sigi beberapa waktu lalu. Kemarin saya mendengar dari seorang teman yang tinggal di sana bahwa di Sigi telah terjadi kebakaran hutan. Jadi menurut saya asap yang ada di Palu saat ini berasal dari Sigi bukan sepenuhnya dari Riau.” Begitulah tanggapan Nur Komariah, seorang mahasiswi Universitas Tadulako saat ditanyai mengenai asap yang terjadi saat ini.

            Karena adanya kejadian ini kita selaku masyarakat harus berhati-hati saat membakar karena saat ini adalah misim kemarau dan bisa saja api menjalar dengan cepatnya. Selain itu Pemerintah juga harus lebih memerhatikan agar tidak ada opnum-opnum yang tidak bertanggung jawab dalam hal ini sehingga warga dapat sedikit tenang. (IA)

Senin, 16 November 2015

KISAH ASMA NADIA

KISAH ASMA NADIA

Asmarani Rosalba adalah nama asli Asma Nadia seorang sastrawati. Asma dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 Maret 1972. Ia adalah adik kandung Helvy Tiana Rosa, seorang penulis muda. Ia mulai berkecimpung di dunia tulis-menulis ketika mulai mencipta lagu di sekolah dasar.
Asma mempunyai dua orang anak, yaitu Salsabila dan Adam Putra. Ia aktif menulis cerpen, puisi, dan resensi di media sekolah. Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, Asma Nadia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Namun, kuliah yang dijalaninya tidak tamat. Dia harus beristirahat karena penyakit yang dideritanya.
Asma mempunyai obsesi untuk terus menulis. Itulah sebabnya, ketika kesehatannya menurun, ia tetap bersemangat menulis. Di samping itu, dorongan dan semangat yang diberikan keluarga dan orang yang menyayanginya memotivasi Asma untuk terus menulis. Asma tetap aktif mengirimkan tulisannya ke majalah Islam. Sebuah cerpennya yang berjudul "Imut" dan "Koran Gondrong" pernah memenangi juara I Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) tingkat nasional yang diadakan majalah Aninda (1994 dan 1995).
Di samping menulis cerita fiksi, Asma Nadia juga aktif menulis lirik lagu. Sebagian lirik lagunya terdapat di album "Bestari I"(1996), "Bestari II"(1997), dan "Bestari III"(2003). Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Ilahi, dan Kaca Diri.
Asma Nadia juga pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera). Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, Asma Nadia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo. Kesibukan Asma Nadia sekarang selain sebagai penulis fiksi, ia memimpin Forum Lingkar Pena, sebuah forum kepenulisan bagi penulis muda yang anggotanya hampir ada di 25 provinsi di Indonesia. Asma juga sering menjadi pemandu acara pada acara yang bernuansa keislaman. Kini, Asma juga sibuk dengan pekerjaannya sebagai direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima). Ia juga sibuk mengadakan berbagai paket kegiatan anak melalui prime kids dan memberi kursus bahasa Inggris.
Buku-buku karya sastranya berupa cerpen, antara lain, Lentera (An-Najah, 1999), serial Aisyah Putri I sd 4 (Asy Syaamil), dua buku fabel Ola si Koala (Asy Syaamil), Titian Pelangi (Mizan), Hari-Hari Cinta Tiara (Mizan), Kepak Sayap Patah (FBA Press), Dialog Dua Layar (Mizan), Pelangi Menari (Asy Syaamil), Cinta Tak Pernah Menari (Gramedia Pustaka Utama). Buku novelnya, antara lain, Serenada Biru Dinda (Asy Syaamil), Pesantren Impian ( Asy Syaamil), Derai Sunyi (Mizan), dan Putri di Antara Peri Cantik (Lingkar Pena Publising), dll.
Ia pernah menjadi satu dari 35 penulis dari 31 negara yang diundang untuk menjadi penulis tamu dalam Iowa International Writing Program, di sana ia sempat berbagi tentang Indonesia dan proses kreatifnya dalam menulis dengan pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di Amerika Serikat. Selain memenuhi undangan membaca cerpen yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, karyanya terpilih untuk ditampilkan dalam adaptasi ke pentas teater di Iowa, selain berkolaborasi dengan aktor tunarungu Amerika Serikat dalam pementasan di State Department, Washington D.C.
Ia menggemari seni fotografi, dan telah menjelajah 59 negara dan 270 kota di dunia. Melalui Yayasan Asma Nadia, ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang tersebar di seluruh Indonesia, rumah baca sederhana yang beberapa di antaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja yang kurang mampu. Saat ini, ada 140 perpustakaan yang dikelola bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu.


sumber:  http://intan-cerpen.blogspot.co.id/2011/04/biografi-asma-nadia.html

REL KERETA TRANS SULAWESI TELAH DIPASANG

REL KERETA TRANS SULAWESI TELAH DIPASANG

Rel kereta api Trans Sulawesi di jalur rel kereta api Makassar-Barru telah dipasang hari Jumat (13/11) kemarin.
            Pemasangan rel kereta api Makassar-Barru pertama kali dilakukan di Desa Lalebata, Kecematan Tanterilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Acara ini disaksikan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bapak Hermanto Dwiatmoko, Gubernur Sulsel Bapak Syahrul Yasin Limpo, dan Plt. Bupati bapak A.Muh. Yamin.
            Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bapak Hermanto Dwiatmoko mengatakan sebanyak 5.600 batang rel baja yang dipesang , masing-masing panjangnya 25 meter yang didatangkan dari Jepang tiba di Pelabuhan Garongkong, Barru, 5 November 2015 kemarin.
Pemasangan rel kereta ini menandai dimulainya lagi perkeretaapian di Sulawesi setelah berpuluh-puluh tahun tidak mempunyai jaringan kereta. Rencananya, pada akhir Desember 2015 nanti akan dipasang rel sepanjang 16,1 km dari Barru ke Parepare. Total rel dari Makassar ke Parepare adalah 145,23 km.

Bapak Hermanto Dwiatmoko menyebutkn dalam proyek perintisan rel kereta Makassar-Parepare ini dirampung pada 2018 mendatang dengan menelan biaya sebesar Rp 10,8 Triliun yang bersumber dari APBN.


Sumber : www.detik.com

PENULIS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN MERAMEKAN AUDITORIUM UNTAD

PENULIS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN MERAMEKAN AUDITORIUM UNTAD

Sabtu (14/11), Asma Nadia penulis novel Surga Yang Tak Dirindukan hadir dalam Kuliah Umum Dan Bedah Buku Nasional yang diadakan di Auditorium UNTAD.
            Kuliah Umum dan Bedah Buku Nasional yang dilaksanakan Prodi Ilmu Komunkasi Universitas Tadulako berlangsung meriah. Kuliah Umum dan Bedah Buku Nasional yang diadakan di Auditorium Untad mendatangkan penulis novel terkenal yaitu Asma Nadia mengundang banyak antusiasme mahasiswa untuk dapat melihat secara langsung sosok penulis Surga Yang Tak Dirindukan.
            Kuliah Umum dan Bedah Buku Nasional tersebut dibuka oleh Dr. Muh. Khairil, S.Ag,M.Si selaku ketua prodi Ilmu Komunikasi. “Saya ucapkan selamat datang pada Mba Asma Nadia, saya sangat senang mba Asma bisa datang ke Bumi Tadulako ini. Saya juga begitu penasaran Benarkah Surga Tak Dirindukan?” kata beliau dalam sambutannya.
            Selain ketua prodi Ilmu Komunikasi, ada juga sambutan dari Dekan Fisip yang diwakili Bapak Dr. Sultan Zainuddin, M.Si selaku ketua jurusan Sosiologi. Selanjutnya sambutan Bapak Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Pengawasan Prof. Andi Lagaligo Amar. M.Sc yang menyampaikan permohonan maaf bapak rektor tidak dapat hadir karena beliau ada acara.

            Dalam acara ini Asma Nadia membuka sesi tanya jawab kepada mahasiswa yang ingin bertanya, entah tentang novel atau tentang bagaimana agar dapat menghasilkan sebuah karya tulis. Ditutup dengan penyerahan  hadiah kepada mahasiswa yang beruntung.